Posted by : tkj restu hadi(restuwaw) Sabtu, 27 April 2013



tari kecak
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar  Belakang 

Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 ayat 1 yang berbuyi “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradapan dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”kita harus melestarikan budaya daerah            nusantara

Teteapi,pada saat ini,budaya daerah nusantara sudah sangat jarang dipertontonkan.berbagai media massa,baik media cetak maupun media elektronik,sekarang dipenuhi oleh budaya barat,akibat pengaruh globalisasi.hal ini mengingatkan kita bahwasannya negara kita kaya akan budaya ataukesenian daerah,yaitu sekitar 67 budaya induk yang terbesar dari barat sampai ke timur nusantara.        

Namun pada kenyaidak seoptimal yang diharapkan,terutama oleh generasi muda.padahal kitalah yang paling memunyai peran penting dalam menjaga kelestarian budaya nusantara.oleh karena itu kami membahas salah satu bentuk kesenian daerah nusantara yaitu tari kecak dalam makalah ini.          

Diharapkan dengan adanya makalah ini,diharapkan pembaca terutama generasi muda tertarik untuk mempelajari dan melestarikn tari kecak.
           

1.2.Batasan atau Rumusan Masalah          


Dalam makalah ini kami ingin mengungkapkan beberapa rumusan atau batasan masalah,antara lain:           
1. .Bagaimana asal usul tari kecak ?   
2. apa saja unsur pendukung tari kecak ?       
3. bagaimana alur cer ita tari kecak ?  

1.2 Tujuan penulisan  

Sasaran yang ingin kami capai dalam penulisan makalah ini diantaranya:                  

1. memenuhi tugas kelompok kesenian          
2. menjelaskan unsur-unsur penunjang tari kecak kepada pembaca   
3. manarik minat generasi muda untuk mempelajari kesenian teri kecak                    


Selain itu tujuan tersiratnya yaitu melestarikan kesenian daerah yang telah diturunkan oleh nenek moyang kita agar tetap jaya di era globalisasi ini.           







BAB II        
TARI KECAK         

Description: D:\DOC\tri lkecak\kecak.jpg


Cak..cak…cak…cak… itu adalah sepenggal nyanyian para penari Kecak. Sebuah tarian yg sangat menarik dengan ratusan orang penari dan menyanyikan lagu2 bernada unik dan teratur.         

Tari Kecak yang sering disebut “The Monkey Dance” bagi kalangan wisatawan merupakan tari dalam bentuk drama relative baru tetapi telah menjadi pertunjukkan yang sangat populer/terkenal dan menjadi pertunjukkan yang mesti ditonton baik bagi wisatawan domestik maupun luar negeri.  
Adegan-adegan tari kecak telah dipromosikan di beberapa poscard, buku petunjuk pariwisata dan lain-lainnya.      

Nama Kecak adalah adalah sebuah nama yang secara langsung diambil setelah suara “cak, cak” yang di ucapkan secara terus menerus sepanjang pertunjukan. Ada beberapa yang menerangkan bahwa kata atau suara “cak” sebenarnya mempunyai arti yang sangat penting dan significant di dalam pertunjukan..
   

2.1 Tari Kecak          

Tari Kecak ialah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat    .
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rhama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.     
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian Sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman
Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. 
Tari Kecak yang sering disebut "The Monkey Dance" bagi kalangan wisatawan merupakan tari dalam bentuk drama relative baru tetapi telah menjadi pertunjukkan yang sangat populer/terkenal dan telah menjadi pertunjukkan yang mesti ditonton baik bagi wisatawan domestik maupun luar negeri. Adegan-adegan tari kecak telah dipromosikan di beberapa poscard, buku petunjuk pariwisata dan lain-lainnya.  

Nama Kecak adalah adalah sebuah nama yang secara langsung diambil setelah suara "cak, cak" yang di ucapkan secara terus menerus sepanjang pertunjukan. Ada beberapa yang menerangkan bahwa kata atau suara “cak” sebenarnya mempunyai arti yang sangat penting dan significant di dalam pertunjukan.    

2.2 Asal usul tari keak
           
Tak diketahui secara pasti darimana tarian kecak berasal dan dimana pertama kali berkembang, namun ada suatu macam kesepakatan pada masyarakat Bali kecak pertama kali berkembang menjadi seni pertujukan di Bona, Ganyar,            
sebagai pengetahuan tambahan kecak pada awalnya merupakan suatu tembang atau musik yang dihasil dari perpaduan suara yang membentuk melodi yang biasanya dipakai untuk mengiringi tarian Sahyang yang disakralkan. Dan hanya dapat dipentaskan di dalam pura. Kemudaian pada awal tahun 1930an astist dari desa Bona,           
Gianyar mencoba untuk mengembangkan tarian kecak dengan mengambil bagian cerita Ramayana yang didramatarikan sebagai pengganti Tari Sanghyang sehingga tari ini akhirnya bisa dipertontontan di depan umum sebagai seni pertunjukan. Bagian cerita Ramayana yang diambil pertama adalah dimana saat Dewi Sita diculik oleh Raja Rahwana.           

2.3 Perkembangan Tari Kecak Di Bali

Description: D:\DOC\tri lkecak\GAMBAR TARI KECAK.jpg

           
Tari kecak di Bali mengalami terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun 1970-an. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita untuk pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayana tapi juga bagian bagian cerita yang lain dari Ramayana.         
Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar.      
Kegiatan kegiatan seperti festival tari Kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah atau pun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kecak dengan mengambil cerita dari Mahabarata. Namun rekor ini dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali. 




2.4 Pola Tari Kecak 

Description: D:\DOC\tri lkecak\images.jpg

Sebagai suatu pertunjukan tari kecak didukung oleh beberapa factor yang sangat penting, Lebih lebih dalam pertunjukan kecak ini menyajikan tarian sebagai pengantar cerita, tentu musik sangat vital untuk mengiringi lenggak lenggok penari. Namun dalam dalam Tari Kecak musik dihasilkan dari perpaduan suara angota cak yang berjumlah sekitar 50 – 70 orang semuanya akan membuat musik secara akapela,
seorang akan bertindak sebagai pemimpin yang memberika nada awal seorang lagi bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau rendah seorang bertindak sebagai penembang solo, dan sorang lagi akan bertindak sebagai ki dalang yang mengantarkan alur cerita. Penari dalam tari kecak dalam gerakannya tidak mestinya mengikuti pakem pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Jadi dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai karena yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.
           

2.5 Gerak Tari Kecak
           
Dalam pertunjukan Tarian Kecak, jumlah penarinya biasanya mencapai ratusan dan terdiri dari kaum lelaki. Teknik tarian dan pakaian tari yang digunakan sangat sederhana. Dengan hanya bertelanjang dada dan bercawat, para penari membuat lingkaran beberapa baris. Di tengah-lingkaran terdapat lampu minyak kelapa. Gerakan tubuh yang dilakukan penari adalah merebahkan diri ke belakang kadang bergantian, kadang serentak.                                   
Tarian Kecak juga dikenal di Bali dengan nama Tari Cak. Menurut sejarahnya, tarian ini merupakan tarian yang berasal dari tarian Sanghyang.

Tarian ini berawal dengan menggerak-gerakan badan ke kanan dan ke kiri mengikuti ritma yang diucapkan "cak - cak - cak - cak - cak". Irama dari "cak-cak-cak-cak-cak" mulanya lambat, lama-kelamaan menjadi cepat diikuti dengan gerakan tangan yang digetarkan. Tarian Kecak lambat laun berkembang menjadi drama tari dengan menyelipkan kisah Ramayana dalam tariannya.         

2.6 Keistimewaan tari kecak           

Berbeda dengan jenis seni pertunjukan Bali lainnya, Tari Kecak memiliki keunikan karena tidak mengandalkan istrumen alat musik untuk mengiringi tarian, melainkan paduan suara para penarinya. Irama bunyi “cak, cak, cak...” ditata sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu paduan yang sangat harmonis, diselingi dengan beberapa aksen dan ucapan-ucapan lainnya. Para penari yang membunyikan suara “cak, cak, cak...” tersebut biasanya bertelanjang dada dan hanya mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur yang melingkari pinggang mereka. Sementara tokoh Rama, Sinta, Rahwana, Hanoman, maupun Sugriwa memakai pakaian seperti umumnya pada pertunjukan ketoprak.

Dalam tarian ini, ritme bebunyian yang diucapkan oleh para penari cukup menghadirkan aura mistis bagi penonton. Apalagi setelah cerita Ramayana dalam tarian ini selesai dipentaskan, pertunjukan disambung dengan tarian Sanghyang Dedari dan Sanghyang Jaran yang para penarinya diyakini kemasukan roh halus, sehingga kebal ketika menari di atas bara api.   

Tarian Sanghyang Dedari merupakan tarian untuk mengusir roh-roh jahat yang dipentaskan oleh dua gadis yang masih perawan. Sementara Sanghyang Jaran adalah tarian yang dibawakan oleh lelaki kesurupan yang berjingkrak-jingkrak seperti tingkah laku seekor kuda dan menari di atas bara api. Karena ciri khas dari Tarian Sanghyang Jaran ini,
Tari Kecak juga dikenal dengan sebutan Tarian Kecak dan Api (Kecak and Fire Dance). Pertunjukan terakhir ini semacam bonus yang dapat mengundang decak kagum para penonton. Usai pertunjukan, penonton juga dipersilahkan untuk mengambil gambar bersama para penari.
Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjari.         


2.7 Alur Tari Kecak 
Cerita yang paling popular dalam tari kecak adalah cerita Ramayana pada bagian dimana Raja Rama dan istrinya Dewi Shita serta adiknya Laksamana tengah berada di dalam hutan karena diasingkan dari kerajaan mereka. Berikut scene scene dalam tari kecak:
Scene 1 :        
Rama Sita dan Laksamana sedang berada dalam hutan tiba tiba muncul seekor kijang emas (penjelmaan dari pembantu Raja Rahwana yang ditugaskan untuk memancing agar Rama meninggalkan Sita sendirian) mendekati mereka kemudian menjauh seakan ingin mengajak mereka bermain melihat kijang yang lucu tersebut Sita minta ke pada raja Rama untuk menangkapnya. Sebelum Rama pergi meninggalkan Sita, Rama minta adiknya Laksamana menjaga Sita, kemudian Rama meninggalkan Sita dan laksamana untuk mengejar kijang emas yang berlari menjauh………. Tak selang beberapa lap kemudian terdengar suara kesakitan yang mirip suara Rama serta minta tolong…… . Mendengar itu Sita merasa cemas kemudian minta Laksamana untuk menyusul Rama, Laksamana tidak percaya kalau suara itu adalah suara Rama karena dia tahu Rama tidak mungkin dapat dilukai oleh sekor kijang. Namun Sita tidak mau mengerti dia malah marah pada Laksamana dan menuduh Laksamana sengaja membiarkan Rama mati sehingga dia bisa mengawini Sita kelak. Karena terus didesak oleh Sita akhirnya Laksmana mau pergi menyusul Rama. Sebelum meninggalkan Sita sendirian Laksamana membuat lingakaran dan minta Sita untuk tetap berada dalam lingkaran. Setelah Laksamana pergi kemudian muncul sorang pendeta yang sebenarnya adalah penjelmaan Rahwana. Pendeta ini minta air kepada Sita. Karena merasa iba Sita memberikan air kepada pendeta tersebut dengan menjulurkan tangannya keluar lingkaran. Seketika itu juga pendeta tua itu berubah menjadi Rahwana. Kemudian membawa Sita pergi.      
Scene 2 :        
Dikisahkan Sita telah berada di Kerajaan Alengka ditemani oleh Trijata – kemenakan dari Rahawana yang ditugaskan untuk menjaga Sita. Sita terlihat sedih menangisi nasib yang menimpanya sanbil terus berharap Rama datang untuk menyelamatkannya. Kemudian muncul Kera Putih – Hanoman. Pada awalnya Sita mengira Hanoman ini juga merupakan penjelmaan Rahwana, namun setelah Sang Hanoman menjelaskan bahwa dirinya adalah utusan dari Raja Rama, serta menyerahkan cincin sebagai bukti. Kemudian Sita memberikan bunga kepada Hanoman untuk diserahkan kepada raja Rama. Sebelum meninggalkan kerajaan Alengka Hanoman membakar taman dan beberapa tempat di kerajaan Alengka sebagai pesan pada Rahwana bahwa Rama akan datang untuk menyelamatkan Sita.     
Scene 3 :        
Peperangan dimulai, Rama dengan pelayannya bernama Tualen serta tentara keranya tiba di Alengka untuk menyerang dan menghancurkan kerajaan Rahwana. Pada awal pertempuran putra Rahwana yang bernama Megananda serta pelayannya Delem berhasil mengalahkan Mengikat Rama dengan kekuatan sihirnya sehingga Rama serta anak buahnya tidak bisa bergerak dan menjadi lemas. Kemudian Rama berdoa memohon kepada para Dewata untu k menyelamatkannya, kemudian munculah seekor burung garuda membantu Rama melepaskan diri dari                sihir     Megananda.
Scene 4 :        
Kemudian Rama beserta tentaranya kembali pulih seperti sedia kala lalu Rama memerintahkan Raja Kera Sugria untuk melawan Megananda, Pada scene ini para penari cak akan membentuk 2 kelompok satu kelompok menjadi tentara Megananda, satu kelompok yang lain menjadi tentara Sugriwa. Dalam pertempuran ini Sugriwa berhasil mengalahkan Megananda. Kemudian para penari cak kembali menjadi satu kelompok.
Scene 5 :
Diceritakan bahwa Rahwana telah dapat dikalahkan dan Rama berkumpul kembali dengan istrinya Sita. Pertemuan mereka ini disaksikan oleh Laksamana, Sugriwa dan Hanoman. Pada setiap akhir pementasan seluruh penari pendukung ini akan berkumpul di atas stage dan mengundang para pengunjung untuk membuat kenangan dengan berfoto bersama. Kapasitas penonton untuk nonton bareng kecak di Uluwatu mencapai 500 orang. 

7.8 Foto-foto Tari Kecak        
Description: D:\DOC\tri lkecak\b.jpg

Description: D:\DOC\tri lkecak\GAMBAR TARI KECAK.jpg

Description: D:\DOC\tri lkecak\images.jpg

Description: D:\DOC\tri lkecak\kecak.jpg
BAB III
         
PENUTUP
3.1 Kesimpulan         

Dari pembuatan makalah,dapat di simpulkan bahwa,pelestarian budaya daerah Indonesia akan berlangsung apabila generasi muda mau belajar untuk melestarikannya.karena generasi mudalah yang dipandang oleh dunia luar sebagai lambang dari negara kita.bagaimana generasi mudanya begitulah negaranya.
3.2.Saran
dilihat dari situasi dan kondisi saat ini,kami menyarankan bahwa:
1. Kebudayaan daerah yang sudah ada sejak dulu harus dilestarikan terutama oleh generasi muda   
2. Kita sebagai generasi muda sudah selayaknya melestarikan budaya daerah kita
3. Kita harus mengajak masyarakat indonesia untuk melestarikan budaya daerah
4. Kita juga harus menjaga budaya bangsa kita agar tidak diakui oleh bangsa lain sebagai budayanya           






















DAFTAR PUSTAKA         

http://id.wikipedia.org/wiki/Kecak
http://sawomatang.proboards.com/index.cgi?board=seni&action=print&thread=226
http://y4nthee.blogspot.com/2010/05/tari-kecak.html
http://tesalonika.wordpress.com/2010/07/03/35/
http://www.99bali.com/dance/kecak/
Diposkan ole tkj restu hadi(restuwaw).blogspot.com

{ 1 komentar... read them below or add one }

Welcome to My Blog

ilmu komputer

ilmu komputer
jos
a href="http://faizdcd10.blogspot.com/2012/09/kumpulan-animasi-blog-kamen-rider-kode.html" style="bottom: 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it."> a href="http://faizdcd10.blogspot.com/2012/09/kumpulan-animasi-blog-kamen-rider-kode.html" style="bottom: 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it.">

Popular Post

Blogger templates

href="http://faizdcd10.blogspot.com/2012/09/kumpulan-animasi-blog-kamen-rider-kode.html" style="bottom: 5px; display: scroll; left: 5px; position: fixed;" title="Want more... Click it.">
restu hadi. Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © tkj restu hadi(restuwaw) -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -